Sheila: Luka hati Seorang Gadis Kecil



Sheila: Luka hati Seorang Gadis Kecil
Diterjemahkan dari : One Child
By Torey L. Hayden
Publisher: Avon Books HarperCollins, New York, 1980

********************************

Halaman pertama dalam buku ini dibuka dengan sebuah kalimat dari Dr. Karl Menninger, “Kasih itu menyembuhkan bagi yang memberi dan menerima”. Suatu kalimat sederhana yang kadang susah kita pahami. Suatu penggabungan kata-kata yang seringkali menjadi pedoman abstrak dalam hidup kita. Suatu pernyataan yang membuat kita menyadari apa arti di baliknya setelah kita mengetahui apa yang terjadi dengan tokoh utama dalam buku ini.

Sheila, adalah seorang gadis kecil berusia enam tahun. Kurus, cantik, cerdas, namun semua kebaikan itu tertutup kekumalan, kenakalan, pemberontakan, kesunyian dan dendam. Dia menyimpan masa lalu yang kelam. Hubungan dia dengan orang tuanya, pengajaran yang dia dapatkan sejak kecil, teman-teman bergaulnya, semua tidak membuat dia menjadi lebih baik, namun membuat dia semakin jatuh terperosok dalam kekelaman. Dia bahkan pernah menculik salah seorang anak laki-laki berumur tiga tahun dari distrik rumahnya, mengikat anak tersebut dan membakarnya.

Torey Hayden, seorang psikolog pendidikan dan guru sekolah luar biasa, mendapat kehormatan menerima Sheila sebagai salah satu muridnya selain delapan muridnya yang lain. Dia harus mengajar Sheila sebelum keputusan penahanan Sheila dikeluarkan. Pertemuan keduanya tidak berjalan dengan baik setelah Sheila melakukan berbagai tindakan destruktif. Torey hampir menyerah menghadapi dia. Segala cara dihalalkan dan saat semua hampir berhasil, selalu ada sesuatu hal yang menggagalkannya. Walaupun pada akhirnya mereka berdua dapat saling “menjinakkan”, namun semuanya tahu bahwa hal ini melewati perjuangan yang sangat berat.

Kasih sayang Torey pada Sheila mulai tumbuh saat Sheila menunjukkan perasaannya dan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya secara terbuka. Sheila bukan anak yang gila. Setelah melakukan beberapa tes psikologi, salah satunya yaitu PPVT (Peabody Picture Vocabulary Test), Torey menemukan bahwa Sheila merupakan anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. IQ-nya tercatat 170, di mana statistik mengatakan bahwa kurang dari 1 diantara 10.000 anak mempunyai tingkat kemampuan setinggi itu. Namun jauh di dalam pribadi yang cerdas itu, hatinya penuh luka, begitu juga fisiknya, luka yang tidak seharusnya diterima oleh gadis seusianya. Satu hal yang membuat dia berbeda dari semua “pasien” yang dijumpai Torey ialah, dia melewati semua itu dengan tegar, kuat, seolah-olah tidak ada sesuatu pun yang terjadi padanya. Sheila seorang gadis yang spesial. Dia hanya membutuhkan orang yang tepat untuk berada di sisinya.


Kisah tentang Sheila ini cukup mengenaskan dan mengharukan. Saat membaca kisahnya, saya dapat merasakan sedihnya, sakitnya, saya bahkan merasa menyayangi dia, walaupun dia tidak berada di dekat saya. Dia hanya seorang gadis kecil. Sayangnya , seorang gadis kecil ini pernah mengalami segala hal buruk yang mungkin dialami orang dewasa, mulai dari ditinggalkan orang yang disayangi, ditelantarkan, dijauhi, dihina, bahkan yang paling parah, dia pernah mengalami tindak pelecehan dan penganiayaan seksual yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Namun dia kuat dan bertahan serta tidak ingin orang lain tahu bahwa dia terluka.

Saya menyukai buku ini, karena semata-mata ini bukan kisah Cinderela yang semua berakhir “Happily ever after”. Ini bukan kisah di mana peran utama selalu mendapat apa yang mereka inginkan. Ini merupakan sebuah kisah nyata tentang seberapa kerasnya hidup di dunia nyata. Bagaimana kita menanggapi seorang anak kecil dengan pertanyaan-pertanyaan ingin tahunya yang besar. Bagaimana kita memberi tanggapan yang benar pada mereka, bukan membohongi mereka dengan hal-hal yang kita tahu sendiri bahwa itu tidak nyata. Karena kadang-kadang seorang anak kecil bisa lebih peka daripada kita.

Pada akhirnya semua berjalan dengan benar, pamannya ditahan. Sheila mulai belajar untuk menjadi anak yang kuat. Pengadilan tidak jadi menahan Sheila, berkat pertolongan Chad, kekasih Torey. Berita buruknya, Torey akan pindah sekolah, kelas mereka harus ditutup karena kekurangan dana. Sulit sekali untuk menjelaskan pada Sheila bahwa hidup akan terus berjalan dan persahabatan mereka tidak akan habis hanya karena Torey pindah ke luar kota. Berat sekali bagi Torey untuk berpisah dari Sheila, tetapi kehidupan harus terus berjalan. Kisah yang manis ini ditutup dengan surat yang manis dari Sheila untuk Torey. Torey menerimanya setahun sebelum menulis buku ini. Selembar kertas bekas diremas dan terkena noda air yang ditulisi dengan spidol biru. Begini bunyinya:

"Untuk Torey dengan penuh “Cinta”

Mereka semua berdatangan
Mereka mencoba membuatku tertawa
Mereka mengajakku bermain
Sebagian bermain untuk bersenang-senang dan
sebagian untuk dikenang
Dan kemudian mereka pergi
Meninggalkan aku di tengah reruntuhan permainan
Tanpa tahu yang mana harus dikenang dan
Yang mana untuk sekadar bersenang-senang dan
Meninggalkan akuk dengan gema dari
Tawa yang bukan milikku
Lalu datanglah kau
Dengan caramu yang lucu
Tidak seperti orang lain
Dan kau membuatku menangis tersedu-sedan
Dan tampaknya kau tidak perduli meski aku menangis
Kau bilang permainan sudah selesai
Dan menunggu
Sampai seluruh air mataku berubah menjadi
Kebahagiaan."

Torey mengagumi Sheila. Dan untuk puisi indah dari seorang gadis se-spesial Sheila, Torey menyimpan puisi ini baik-baik di suatu sudut kantornya. Bagaimana saya tahu? Berikut ungkapan torey saat dia menuliskan sedikit testimoninya di halaman ketiga:

"Untuk Sheila R. Tentu saja,

Berkali-kali aku ditanya tentang puisi di dinding kantorku.
Sungguh wajar kalau mereka ingin mengenal gadis cilik yang menulisnya.
Sedangkan aku-aku hanya berharap bisa memiliki separuh saja dari kehebatanmu sebagai penulis."

2 notes:

    untuk seorang gadis kecil yg bernama sheila, seandai'y aku dapat kenal dgnmu aku pasti akan slalu menjagamu, walau dlm malam gelap aku akan menerangimu, walau diterik matahari aku kan mencoba tuk melindungimu, walau aku bukan torey aku akan slalu brada d sisimu.
    with tears when I write it,
    Hira Sechan
    nb: seandai'y ada yg tau siapa nama asli sheila????????? kasih tau aku dong...

     

    nmm klo da yg mo ngeadd aku d fs ku add ja di allycov_sechan@yahoo.co.id
    makasih
    with love, sechan

     

Blogger Templates by Blog Forum