Shanghai Baby

Shanghai Baby
By Wei Hui
Copyright Ó Wei Hui, 2004

***************************

Nikki (or Coco) is a writer in China which was not popular enough. She is a tough woman who lives on her own. She had a boyfriend named Tian Tian and she lived together with him. Tian Tian was a nice weak loyal guy who loved painting. They both lived happily although Tian Tian could not give her offspring. He was impotent and Coco explained it really clear that they do not mind with that.

Coco has many great friends beside her. They sometimes asked Coco hang out and spend the night together. Coco has an ordinary day life but she has an exciting nightlife. One day, Coco met Mark. He is a Germany guy with a beautiful wife (Eva) and fabulous son. He has normal body which could satisfy Coco on bed. They sometimes meet and make love without any feeling. Neither does he, Coco does not love Mark. Tian Tian and Eva did not know about their habitual activity at all. So they kept doing it.

Tian Tian should go abroad to learn more about painting. He should stay there, at the south, about two month. Coco encouraged him to go and promised him that she would be alright. But the facts, she missed him a lot. Tian Tian also could not live far away from Coco. He was addicted by drugs then.

Coco felt very miserable. She regretted the day when she met Mark. She deceived Tian Tian and felt repellent about herself. She went south visiting Tian Tian but she seemed could not help him anymore. In the end of the story, Tian Tian died and Mark went back to Germany with his family. And Coco, she finally finished her novel. She still has many books to write also.

I think this story tells about Wei Hui’s passion. She wrote her dreams, her mind and her opinion about life. She is the first Chinese writer who describes state of affairs wildly and clearly (it is written on the testimony about this book). She exposes her sexual life and her social interactions without any boundaries. She describes it through Coco. Wei Hui could write explicitly about life and sex. That might be the reason why her 40.000 books was burnt in front of the public and was told as a communist. But as the flowers bloom, her books glows and touch the heart of many people outside. Here is the quote I took from “Arts Today”:

"Shanghai Baby" was published by China's biggest publisher in 1999 and soon sold over 130,000 copies. The official Xinhau (Shin-wha) news agency praised the book as a hugely popular account of the lives of China's "new generation".

But then everything changed. The Chinese Government condemned the book as a piece of western decadence - which it certainly is. The book was banned. Two key officials of the publishing company were sacked, and thousands of copies were burnt. As a result of all this notoriety, pirate editions can be easily obtained in China for around A$1.00.

Wei Hui sees herself as the voice of a new generation - of a new kind of woman - tired of the old restrictions, and lured by the individualism and the merchandise of the west. She is quite open about her desire to become famous - a desire she is well on her way to realising.”

Actually when I read this book from the beginning, I could not find the highlight. Everything flows unruffled and no climax. Shanghai Baby is neither a novel nor a story, it’s an everyday life. No one ever knows where it would end but by the time it ends, you would know it. If you want to know more about Afterthoughts on the Banning of "Shanghai Baby", read here.

Skill With People

Skill With People
By Les Giblin
Copyright 1995

*******************************

Buku Skill with People membahas tentang hubungan antar individu. Penulisnya, Les Giblin, mengungkap tentang bagaimana berhubungan dengan orang lain dan mengusulkan beberapa pedoman untuk kesuksesan karir, keluarga dan kehidupan sosial. Les giblin memulai pembahasan awal dengan beberapa prosentase pemahaman manusia. Berikut ini salah satunya:

Prosentase Bagaimana kita belajar (dan membeli) :
83 % dengan Penglihatan
11 % dengan Pendengaran
3 ½ % dengan Penciuman
1 ½ % dengan Sentuhan
1 % dengan Rasa

Selain itu, dia memberitahukan trik-trik bagaimana kita harus menggunakan kata-kata “ANDA” dengan benar dalam percakapan kita untuk memperoleh suatu percakapan yang lancar dan hubungan yang baik, bagaimana seseorang begitu menyukai dirinya sendiri sehingga kita perlu memberikan perhatian khusus padanya, dan masih banyak lagi tips-tips khusus yang dia kemukakan.

Buku yang singkat, tipis dan sederhana ini berisi beberapa tips yang sederhana pula, tidak mendalam, tidak terfokus, namun bersifat general. Tidak heran jika dalam buku ini, kita dapat menemukan cara menciptakan kesan pertama dengan baik hingga cara mempengaruhi orang lain. Kelemahan dari buku ini yaitu, semua dibahas dengan begitu singkat sehingga tidak mendalam. Kelebihannya, bahasanya mudah dimengerti dan praktis dibawa ke mana-mana (karena singkat, tipis dan pembahasannya general).

Ada satu kalimat yang saya suka dari buku ini yang seringkali sulit dilakukan namun bila dilakukan akan menimbulkan dampak yang positif:
“Banggalah pada diri anda (tapi tidak sombong), pada siapa anda, apa yang anda lakukan, di mana anda bekerja. Jangan menyesali posisi anda dalam hidup atau diri anda sendiri. Anda adalah anda - jadi kendalikanlah diri anda dengan bangga dan hormat.”

Buku ini cocok bagi mereka yang tidak memiliki cukup banyak waktu untuk mendalami bagaimana menjalin hubungan dan menciptakan kesan baik pada orang lain, karena sifat pembahasannya yang to the point, singkat dan umum. Namun bagi yang suka mendalami ilmu sosial, buku ini dapat dijadikan referensi tambahan bagi informasi yang dimiliki. Semoga buku ini berguna bagi anda!

Princess Lessons


Princess Lessons
By Meg Cabot
Copyright Ó 2003 By Meggin Cabot

*********************************************

Buku yang berisi tulisan dan gambar ilustrasi ini pada mulanya saya kira hanya berisi sebuah cerita atau kisah dari seorang putri yang dulunya bukan seorang putri (karena Meg Cabot merupakan pengarang The Princess Diaries). Namun ternyata, di dalam buku ini terdapat banyak sekali tips yang cukup berguna bagi seorang wanita, terutama para remaja dan pemuda wanita, dan tidak menutup kemungkinan juga, suami istri.

Uniknya, beberapa tips yang diberikan oleh Meg ini pernah saya ketahui dalam pelajaran di sekolah kepribadian. Saya jadi menyimpulkan bahwa tips – tips ini bukan main-main. Tips yang diberikan bukan hanya pengembangan dari buah pikiran pengarang. Apa yang ditulis dalam buku ini kemungkinan didasarkan atas pengalaman, dan mungkin dari hasil pembicaraan Meg Cabot dengan beberapa orang pakar di bidang kepribadian.

Anyway, buku ini bagus juga dibaca oleh remaja mulai usia 12 tahun, di mana saat-saat tersebut para hawa sudah mulai peduli dengan penampilan dan perasaan mereka. Buku ini juga baik dibaca oleh mereka yang memiliki rasa kurang percaya diri. Buku ini juga cukup baik untuk dibaca oleh remaja yang sedang mencari jati dirinya dan ingin tampil lebih baik. Mengapa demikian? Karena dalam buku ini, kita dapat mengetahui bahwa menjadi diri sendiri (bagaimanapun bentuk kita) itu baik, asal kita tahu bagaimana cara membudidayakan kemampuan yang kita miliki.

Buku ini menjelaskan mulai dari kecantikan seorang putri (yang lebih tepatnya ditujukan untuk kaum hawa itu sendiri), etiket seorang putri, cara berpakaian seorang putri, karakter yang perlu dikembangkan, pendidikan apa yang perlu dipelajari, tidak lupa, Meg juga membongkar sedikit tips untuk dunia cowok yang misterius.

Penjelasan dalam buku ini sangat sederhana, bahasanya mudah dimengerti dan sangat sistematis. Saya bahkan tidak perlu bingung mencari bab mana yang saya perlukan untuk mengulang isi buku, karena tiap-tiap bab dibedakan dengan baik dan tentunya disertai dengan gambar- gambar ilustrasi yang berwarna pink (mungkin karena ditujukan untuk para hawa). So girls, buat kalian yang ingin tahu bagaimana berpenampilan prima luar dalam, sempatkan waktu untuk baca tips-tips yang diberikan oleh Meg Cabot ini and... be the princess.

Sheila: Luka hati Seorang Gadis Kecil



Sheila: Luka hati Seorang Gadis Kecil
Diterjemahkan dari : One Child
By Torey L. Hayden
Publisher: Avon Books HarperCollins, New York, 1980

********************************

Halaman pertama dalam buku ini dibuka dengan sebuah kalimat dari Dr. Karl Menninger, “Kasih itu menyembuhkan bagi yang memberi dan menerima”. Suatu kalimat sederhana yang kadang susah kita pahami. Suatu penggabungan kata-kata yang seringkali menjadi pedoman abstrak dalam hidup kita. Suatu pernyataan yang membuat kita menyadari apa arti di baliknya setelah kita mengetahui apa yang terjadi dengan tokoh utama dalam buku ini.

Sheila, adalah seorang gadis kecil berusia enam tahun. Kurus, cantik, cerdas, namun semua kebaikan itu tertutup kekumalan, kenakalan, pemberontakan, kesunyian dan dendam. Dia menyimpan masa lalu yang kelam. Hubungan dia dengan orang tuanya, pengajaran yang dia dapatkan sejak kecil, teman-teman bergaulnya, semua tidak membuat dia menjadi lebih baik, namun membuat dia semakin jatuh terperosok dalam kekelaman. Dia bahkan pernah menculik salah seorang anak laki-laki berumur tiga tahun dari distrik rumahnya, mengikat anak tersebut dan membakarnya.

Torey Hayden, seorang psikolog pendidikan dan guru sekolah luar biasa, mendapat kehormatan menerima Sheila sebagai salah satu muridnya selain delapan muridnya yang lain. Dia harus mengajar Sheila sebelum keputusan penahanan Sheila dikeluarkan. Pertemuan keduanya tidak berjalan dengan baik setelah Sheila melakukan berbagai tindakan destruktif. Torey hampir menyerah menghadapi dia. Segala cara dihalalkan dan saat semua hampir berhasil, selalu ada sesuatu hal yang menggagalkannya. Walaupun pada akhirnya mereka berdua dapat saling “menjinakkan”, namun semuanya tahu bahwa hal ini melewati perjuangan yang sangat berat.

Kasih sayang Torey pada Sheila mulai tumbuh saat Sheila menunjukkan perasaannya dan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya secara terbuka. Sheila bukan anak yang gila. Setelah melakukan beberapa tes psikologi, salah satunya yaitu PPVT (Peabody Picture Vocabulary Test), Torey menemukan bahwa Sheila merupakan anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. IQ-nya tercatat 170, di mana statistik mengatakan bahwa kurang dari 1 diantara 10.000 anak mempunyai tingkat kemampuan setinggi itu. Namun jauh di dalam pribadi yang cerdas itu, hatinya penuh luka, begitu juga fisiknya, luka yang tidak seharusnya diterima oleh gadis seusianya. Satu hal yang membuat dia berbeda dari semua “pasien” yang dijumpai Torey ialah, dia melewati semua itu dengan tegar, kuat, seolah-olah tidak ada sesuatu pun yang terjadi padanya. Sheila seorang gadis yang spesial. Dia hanya membutuhkan orang yang tepat untuk berada di sisinya.


Kisah tentang Sheila ini cukup mengenaskan dan mengharukan. Saat membaca kisahnya, saya dapat merasakan sedihnya, sakitnya, saya bahkan merasa menyayangi dia, walaupun dia tidak berada di dekat saya. Dia hanya seorang gadis kecil. Sayangnya , seorang gadis kecil ini pernah mengalami segala hal buruk yang mungkin dialami orang dewasa, mulai dari ditinggalkan orang yang disayangi, ditelantarkan, dijauhi, dihina, bahkan yang paling parah, dia pernah mengalami tindak pelecehan dan penganiayaan seksual yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Namun dia kuat dan bertahan serta tidak ingin orang lain tahu bahwa dia terluka.

Saya menyukai buku ini, karena semata-mata ini bukan kisah Cinderela yang semua berakhir “Happily ever after”. Ini bukan kisah di mana peran utama selalu mendapat apa yang mereka inginkan. Ini merupakan sebuah kisah nyata tentang seberapa kerasnya hidup di dunia nyata. Bagaimana kita menanggapi seorang anak kecil dengan pertanyaan-pertanyaan ingin tahunya yang besar. Bagaimana kita memberi tanggapan yang benar pada mereka, bukan membohongi mereka dengan hal-hal yang kita tahu sendiri bahwa itu tidak nyata. Karena kadang-kadang seorang anak kecil bisa lebih peka daripada kita.

Pada akhirnya semua berjalan dengan benar, pamannya ditahan. Sheila mulai belajar untuk menjadi anak yang kuat. Pengadilan tidak jadi menahan Sheila, berkat pertolongan Chad, kekasih Torey. Berita buruknya, Torey akan pindah sekolah, kelas mereka harus ditutup karena kekurangan dana. Sulit sekali untuk menjelaskan pada Sheila bahwa hidup akan terus berjalan dan persahabatan mereka tidak akan habis hanya karena Torey pindah ke luar kota. Berat sekali bagi Torey untuk berpisah dari Sheila, tetapi kehidupan harus terus berjalan. Kisah yang manis ini ditutup dengan surat yang manis dari Sheila untuk Torey. Torey menerimanya setahun sebelum menulis buku ini. Selembar kertas bekas diremas dan terkena noda air yang ditulisi dengan spidol biru. Begini bunyinya:

"Untuk Torey dengan penuh “Cinta”

Mereka semua berdatangan
Mereka mencoba membuatku tertawa
Mereka mengajakku bermain
Sebagian bermain untuk bersenang-senang dan
sebagian untuk dikenang
Dan kemudian mereka pergi
Meninggalkan aku di tengah reruntuhan permainan
Tanpa tahu yang mana harus dikenang dan
Yang mana untuk sekadar bersenang-senang dan
Meninggalkan akuk dengan gema dari
Tawa yang bukan milikku
Lalu datanglah kau
Dengan caramu yang lucu
Tidak seperti orang lain
Dan kau membuatku menangis tersedu-sedan
Dan tampaknya kau tidak perduli meski aku menangis
Kau bilang permainan sudah selesai
Dan menunggu
Sampai seluruh air mataku berubah menjadi
Kebahagiaan."

Torey mengagumi Sheila. Dan untuk puisi indah dari seorang gadis se-spesial Sheila, Torey menyimpan puisi ini baik-baik di suatu sudut kantornya. Bagaimana saya tahu? Berikut ungkapan torey saat dia menuliskan sedikit testimoninya di halaman ketiga:

"Untuk Sheila R. Tentu saja,

Berkali-kali aku ditanya tentang puisi di dinding kantorku.
Sungguh wajar kalau mereka ingin mengenal gadis cilik yang menulisnya.
Sedangkan aku-aku hanya berharap bisa memiliki separuh saja dari kehebatanmu sebagai penulis."


Why Men Can Only Do One Thing at a Time And Women Never Stop Talking
By Allan and Barbara Pease
Copyright Ó Allan and Barbara Pease 2003

***************************
Buku karangan Allan dan Barbara Pease ini merupakan sebuah buku yang akan membuat kita tertawa, malu, senang, merasa konyol dan lebih cerdas tentunya. Mengapa demikian, karena buku ini membahas tentang sikap, isi hati dan pikiran wanita dan pria saat mereka dihadapkan dengan sesuatu hal. Di mana, wanita lebih banyak melibatkan perasaannya dan laki-laki lebih banyak melibatkan pikiran dan logika mereka.

Buku ini membantu kita memahami bagaimana dan mengapa laki-laki atau perempuan bersikap tertentu. Selain itu juga membuat mata kita semakin terbuka bahwa dunia dongeng itu benar-benar tidak nyata. Tidak ada dalam kisah manusia, seorang laki-laki dapat memahami perempuan melalui perasaannya, karena keduanya tidak berhubungan. Buku ini menyadarkan kita bahwa hal utama yang diperlukan dalam mempertahankan suatu hubungan adalah komunikasi dari kedua belah pihak.

Supaya tidak penasaran, nih saya beri sedikit contekan tentang apa yang ada dalam buku ini. Contekan yang menurut saya cukup lucu dan cukup berguna untuk diketahui baik untuk wanita maupun pria.

Kamus bahasa wanita

Ya = Tidak
Tidak = Ya
Barangkali = Tidak
Aku menyesal = Kau akan menyesal.
Kita butuh = Aku ingin
Terserah padamu = Keputusannya sudah jelas.
Lakukan sesukamu = Tahu rasa nanti.
Kita perlu bicara = Aku ingin mengeluh.
Tentu....silahkan = Jangan lakukan itu.
Aku tidak marah = Tentu saja aku marah, dasar tolol.
Kau...jantan sekali = Kau perlu bercukur dan keringatmu banyak.
Kau penuh perhatian malam ini = Seks saja yang kau pikirkan!
Yang romantis dong. Matikan lampu. = Pahaku besar.
Dapur ini tidak memadai = Aku ingin rumah baru.
Aku ingin tirai baru = dan kapet, dan meja – kursi, dan wallpaper..........
Gantung lukisannya di sana = BUKAN. Maksudku di sana!
Apakah kau mencintaiku? = Aku ingin dibelikan sesuatu yang mahal.
Seberapa besar cintamu padaku? = Aku melakukan sesuatu yang tidak kau suka.
Aku siap sebentar lagi = Lepas sepatumu dan menontonTV dululah.
Apakah bokongku gemuk? = Katakan bahwa aku cantik.
Kau harus belajar berkomunikasi = Jangan membantahku!
Apakah kau mendengarkan aku!? = [Terlambat, mati kau]
Apa itu anak kita? = Mengapa kau tidak bangun dan menggendongnya hingga tertidur.
Aku tidak berteriak = Ya, aku berteriak karena kupikir ini penting.

Nah itu kamus arti kata perempuan. Betul atau salah, tergantung pribadi masing-masing. Setiap orang kan berbeda-beda. Eitss.. tidak adil rasanya kalau saya tidak menuliskan kamus arti kata laki-laki juga. Nah supaya adil, nih saya beri sedikit dari banyak arti kata yang diucapkan laki-laki. Girls, watch out!

Kamus Bahasa Pria

Aku lapar = Aku lapar
Aku mengantuk = Aku mengantuk
Aku lelah = Aku lelah
Apa kau ingin menonton film? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Maukah kau makan malam denganku? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Kapan-kapan, bolehkah aku meneleponmu? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Maukah kau berdansa denganku? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Baju yang cantik = Belahan dadamu indah.
Kau kelihatan letih, mau kupijit? = Aku ingin membelaimu.
Ada masalah? = Persoalan remeh apa yang membuat kau sedih sekarang?
Ada masalah? = Rasanya hubungan seks tak akan terjadi malam ini.
Aku bosan = Apa kau ingin berhubungan seks?
Aku juga sayang padamu = OK, sudah kukatakan....sebaiknya kita melakukan hubungan seks sekarang!
Ya, aku suka potongan rambutmu yang baru = Aku suka model rambutmu yang lama.
Ya, aku suka potongan rambutmu yang baru = Sudah menghabiskan 300ribu tapi tak banyak perubahannya!
Mari kita bicara = Aku berusaha membutamu terkesan dengan menunjukkan pikiranku tidak dangkal dan setelah itu barangkali kamu mau berhubungan seks denganku.
Maukah kau menikah denganku? = Aku ingin melarangmu berhubungan seks dengan pria lain.




Jadi apakah memang demikian yang ada dalam pikiran para pria dan wanita? Hanya diri kita masing-masing yang tahu. Namun demikian, hal-hal yang didambakan wanita dan pria hampir sama yaitu:
* Kepribadian
* Humor
* Kepekaan (wanita)/ Kecantikan (pria)
* Otak
* Tubuh bagus

Masalah prioritas yang mana, menurut saya itu tergantung pribadi masing-masing. Setiap individu memiliki keistimewaan masing-masing. Wanita misalnya, dapat melakukan beberapa kegiatan sekaligus, karena otak wanita memiliki pita koneksi yang lebih tebal antara belahan kiri dan kanan otak dengan koneksi 30% lebih banyak dibandingkan pria. Sedangkan otak pria terbagi-bagi dalam sejumlah kompartemen, sehingga mereka hanya bisa berkonsentrasi pada satu pekerjaan, tidak sekaligus. Jadi, siapkah anda menerima pasangan anda?

Ghost Girl: The True Story of a Child in Peril and The Teacher Who Saved Her.

Torey L. Hayden

Publisher: Avon Books, New York, 1991


******************************************************


Torey Hayden adalah pakar psikologi pendidikan serta guru bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Buku ini menceritakan salah satu pengalamannya menghadapi seorang anak yang diduga menderita elective mutism, Jadie. Meskipun laporan menunjukkan bahwa di rumah dia berbicara, namun di sekolah, dia tidak pernah mengeluarkan sepatah kata pun. Selian tidak berbicara, dia juga tidak tertawa, menangis, batuk, dan sebagainya, sehingga dia bagaikan sebuah boneka yang terdiam di antara 3 orang temannya.


Torey memiliki 4 orang murid di awal pengajarannya. Jeremiah, berumur delapan tahun. Anak yang hiperaktif, selalu bergerak dan mengganggu teman-temannya, suka berkata-kata kasar, namun pengetahuannya normal (bila dibandingkan dengan anak lain yang satu kelas dengannya). Philip, bocah berumur enam tahun yang masih belum dapat (atau mungkin tidak mau) berbicara dengan jelas, sering menjadi korban ejekan Jeremiah, suka menangis dan kemampuan akademisnya kurang. Reuben, berumur sembilan tahun, tampan, tinggi dan langsing, menderita autisme, namun prestasi akademisnya lumayan. Yang terakhir ialah Jadie, tokoh utama dalam kisah ini. Tokoh yang diduga menderita elective mutism, afasia serta menjadi korban pedophilia. Tokoh fenomenal dalam buku ini yang membuat kita terhanyut dalam kehidupannya yang mengerikan sekaligus menyedihkan.


Pada awalnya semua berjalan dengan biasa-biasa saja. Sama halnya saat Torey melakukan pengajaran di tempat lain. Namun saat-saat menegangkan terjadi saat Torey melihat rekaman cara belajar mengajarnya di kelas dan menemukan sesuatu yang aneh pada rekaman tersebut. Jadie yang selalu membungkuk dan membisu ternyata bisa berdiri tegak dan berbicara. Dia bahkan mengatakan kata-kata yang sepertinya memberikan kode pada seseorang untuk menyelamatkannya. Dan orang itu kemungkinan ialah Torey sendiri. Berbagai cara dilakukan Torey untuk membuat Jadie terbuka padanya. Sampai pada akhirnya terbentuk kesimpulan bahwa orang tua Jadie merupakan pelaku utama di balik kekacauan yang terjadi pada diri Jadie. Pada akhirnya, setelah banyak cara dihalalkan dan setelah menempuh kehidupan yang panjang, Jadie yang sebelumnya suka membungkuk dan tidak mau terbuka pada orang lain berubah menjadi seorang gadis yang pandai, menyelesaikan studinya dengan baik dan tentunya, berdiri tegak.


Kisah yang diceritakan oleh Torey ini nyata dan patut untuk dibaca oleh semua kalangan terutama bagi mereka yang (mungkin) memiliki anak yang menderita autisme. Karena secara langsung maupun tidak langsung, Torey menunjukkan cara-caranya dalam menangani anak autis. Perjuangannya yang besar antara mempercayai Jadie atau mempercayai temannya juga turut menimbulkan pertanyaan besar bagi para pembacanya. Dan melalui cerita ini, tentunya kita jadi berpikiran lebih terbuka terhadap anak yang menderita kebutuhan khusus. Terakhir, saya beri lima bintang untuk kisah nyata yang cukup mengharukan ini.


Berikut merupakan ulasan singkat dari Amazone.com tentang buku ini.


"Jadie never spoke. She never laughed, or cried, or uttered any sound. Despite efforts to reach her, Jadie remained locked in her own troubled world--until one remarkable teacher persuaded her to break her self-imposed silence. Nothing in all of Torey Hayden's experience could have prepared her for the shock of what Jadie her--a story too horrendous for Torey's professional colleagues to acknowledge. Yet a little girl was living in a nightmare, and Torey Hayden responded in the only way she knew how--with courage, compassion, and dedication--demonstrating once again the tremendous power of love and the relilience of the human spirit."

Menjadi Kaya Dengan Menulis

Menjadi Kaya Dengan Menulis
Pengarang :Rs. Rudatan
Penerbit: Andi
Tahun: 2006
******************************************

“95% keberhasilan menulis ditentukan oleh sikap”

Buku yang diterbitkan oleh penerbit Andi ini menjabarkan tentang tips-tips menulis baik bagi pemula maupun bagi para praktisi penulis. Terdiri dari 204 halaman, buku yang padat isi mengupas habis tentang apa saja yang perlu kita lakukan untuk menjadi penulis serta kiat-kiat apa yang perlu dilakukan untuk mempublikasikan tulisan-tulisan kita.
Rudatan mengawali penjelajahan ini dengan mengklasifikasikan kelompok penulis menjadi 4 bagian. Kelompok pertama adalah mereka yang belum pernah menulis karangan sama sekali tetapi mempunyai hasrat untuk menulis di media massa. Mereka memang mempunyai keinginan yang besar untuk menulis tetapi belum mengerti tata caranya.
Kelompok kedua adalah mereka yang sudah pernah menulis atau beberapa kali menulis dan satu dua kali mengirimkannya ke suatu media tetapi tulisan mereka belum ada yang dimuat dan mereka kemudian berhenti menulis. Sekarang mereka berhasrat lagi untuk menulis.
Kelompok ketiga adalah mereka yang sudah pernah beberapa kali menulis. Satu-dua tulisan mereka telah dimuat di media massa, tetapi kemudian mereka berhenti menulis. Lalu sekarang ingat, ingin kembali menulis dan ingin tulisannya dimuat di media massa serta memetik hasil secara finansial yang memuaskan.
Kelompok keempat adalah mereka yang sudah sering menulis dan sering pula dimuat. Mereka sudah punya pengalaman, baik dalam hal teknik menulis maupun cara mengirimkan tulisan hingga dimuat di media massa.
Bagian yang paling seru, menurut saya ialah pada bagian tiga. Rudatan menjelaskan tentang pembagian pengiriman media dan hasil finansial yang dapat diperoleh oleh seorang penulis apabila mereka konsisten dan tidak menyerah. Dia menggambarkan dengan bagan, bagaimana kita mengirimkan tulisan kita ke media massa dan bagaimana tips yang perlu dilakukan agar kita tidak melanggar peraturan yang ada saat mempublikasikan tulisan kita. Penjabarannya sangat sistematis sehingga mudah untuk dimengerti.
Fiuh.... panjang juga yah:D Nah, yang menarik dari buku ini adalah, (ini menurut saya loh:D) buku ini padat berisi. Kalo di dalam forum itu istilahnya sedikit “OOT” (baca: out of topic). Jadi dari awal sampe akhir kalo mau dicatat pun sepertinya semua perlu dicatat. Buku ini terbagi menjadi tujuh bagian. Mulai dari dukungan dan bantuan motivasi untuk menulis, cara mencari ide hingga daftar alamat media cetak se-pulau Jawa. Dikemas dalam bahasa yang mudah dimengerti, buku ini layak untuk dibaca oleh semua orang, terutama bagi yang sedang berniat untuk menulis. Tertarik untuk menulis?

Screw it, Let’s do it.


Screw it, Let’s do it.
By: Richard Branson
Published by Virgin Books, London
@2006

*************************************
Buku setebal 204 halaman ini mengisahkan tentang pekerjaan dan kiat – kiat sukses yang dianut oleh Sir Richard Branson, CEO dari Virgin Group. Dalam buku ini, Richard menceritakan tentang awal mula dia bekerja, menghasilkan uang dengan usahanya sendiri, hingga akhirnya dia memiliki beberapa perusahaan besar bernama Virgin, yang solid hingga kini.

Richard Branson lahir pada tahun 1950. Pada umurnya yang ke 16, dia menerbitkan majalah student. Sebenarnya dia mengalami kelainan disleksia. Membaca dan menulis adalah hal yang sulit baginya. Namun guru – gurunya menganggap bahwa dia malas. Masa itu merupakan masa-masa di mana dia benar-benar berusaha keras menunjukkan pada guru-gurunya bahwa dia mampu melakukan sesuatu. Karena itu dia berusaha keras menghafalkan pelajaran apapun yang dia dengar. Dia membuktikan kerja kerasnya dengan memenangkan lomba menulis dan menjadi pengelola majalah Student.

Sejak itu, ide-idenya cemerlangnya mulai bermunculan. Lucunya, ide yang mungkin dianggap orang lain sebagai ide yang aneh itu ternyata dapat direalisasikan, hanya saja dalam waktu yang cukup lama. Dia memiliki sikap yang proaktif. Dia percaya dengan cita – cita dan dia berusaha keras mencapai sasaran-sasarannya. Dia mengerjakan apa pun sebaik mungkin dan dengan sepenuh hati. Saya akan membagikan sedikit mengenai apa yang dia tuliskan dalam buku ini.

Richard mensistemasikan prinsip-prinsipnya menjadi 9 poin yaitu:
1. Kerjakan saja!..
2. Bersenang-senanglah!...
3. Jadilah pemberani...
4. Tantang diri sendiri...
5. Berdiri di atas kaki sendiri...
6. Nikmati setiap detik Anda...
7. Hargai teman dan keluarga...
8. Bersikap hormat...
9. Berusaha berbuat baik...

Buku ini memang terlihat berat apablia kita mellihat covernya saja :D But don’t judge a book by it’s cover, right? Ternyata setelah saya baca, buku ini cukup asyik. Buktinya, saya bisa membacanya sekali habis tanpa perpanjangan waktu. Padahal biasanya saya paling tidak bisa melakukan hal itu, karena sambil nyambi.

Tiap bab berisi cerita dan pengalaman Richard serta kata-kata wejangan singkat mengenai bagaimana kita menghadapi situasi ataupun pekerjaan. Buku ini juga menceritakan keputusan-keputusan yang dia ambil dalam beberapa peristiwa yang dia hadapi, dimana tidak semuanya benar. Akibat dari kesalahannya, dia harus menanggung resiko kegagalan. Namun dia tetap berjuang dan maju.

Dia juga menghadapi berbagai tantangan. Misalkan saja saat dia berada di angkasa dengan balon angkasa bersama temannya, yang pada akhirnya teman tersebut loncat ke laut dan meninggalkannya sendirian di balon terbang. Dia nyaris kehilangan nyawanya, namun atas usahanya yang keras, dia berhasil selamat. Dia juga menceritakan sikapnya yang berani menghadapi tantangan. Dia terbuka atas usul apa pun dan itu yang membuatnya maju. Itu pula yang menyebabkan dia setuju untuk mencoba mesin terbang temuan Richard Ellis (yang akhirnya meninggal karena temuannya tersebut). Percobaannya terhadap mesin ini mengakibatkan tangannya terkena luka bakar dan dia pun mengalami shock.

Dia juga menceritakan tentang reality show yang dibuatnya, “The Rebel Billionaire”. Tentang bagaimana dia menguji para peserta, apa yang menginspirasi dia untuk membuat ujian tersebut. Unik sekali saat dia menceritakan bahwa suatu hari dia mengalami hari yang sangat sibuk. Dia menumpangi sebuah taksi yang sopirnya terus berbicara, mengajak dia berbincang-bincang. Padahal saat itu dia sedang mempelajari dokumen-dokumennya. Namun dia tetap bersabar dan menanggapi dengan baik sopir tersebut. Sopir tersebut mengajak Richard ke rumah ibunya dan ingin memperkenalkan Richard pada ibunya. Richard sempat menolak namun akhirnya dia setuju, dengan berat hati. Saat tiba di rumah ibunya, si sopir tersebut kemudian mempersilahkan Richard turun dan membukakan pintu taksinya. Richard sangat terkejut ketika mengetahui bahwa sopir tersebut tidak lain ialah Phill Collins, penyanyi yang terkenal dengan salah satu tembangnya, “You’ll be in my heart”. Hal inilah yang menginspirasi dia dalam menguji peserta “The Rebel Billionaire”

Banyak kisah dan pengalaman lain yang dia ceritakan di sini. Buku ini sangat menarik, ringan di baca, dan cukup menginspirasi pembacanya, terutama bagi mereka yang menginginkan perubahan. Terakhir, saya ingin sisipkan pesan dari Richard untuk para pembaca:

“Sebuah perjalanan ribuan kilometer harus diawali dengan langkah pertama. Apabila terlalu mencemaskan yang tampak di seberang sana, termasuk jarak sangat jauh yang membentang di depan Anda, juga bahaya yang mungkin Anda hadapi, bukan mustahil Anda tak pernah jadi mengambil langkah pertama. Dan apa pun yang ingin Anda raih dalam hidup, apabila Anda tidak berusaha, Anda tidak akan pernah mendapatkannya. Maka ambil langkah pertama Anda. Tantangan pasti banyak. Sesekali Anda mungkin harus tersandung, tetapi pada akhirnya, Anda akan menikmati buahnya. Semoga sukses!

Richard Branson”

Blogger Templates by Blog Forum